Selasa, 20 Januari 2009

Botani

I


PENDAHULUAN

Botani, cabang dari biologi yang mengkaji tentang tanaman. Tumbuhan didefinisikan sebagai organisme multiselular yang bisa berfotosintesis. Organisme tersebut dinamakan tumbuhan, bagaimanapun, organisme seperti bakteri, alga, dan jamur, masih dalam ruang lingkup botani, hal itu dikarenakan mereka mempunyai hubungan sejarah dengan disiplin dan kesamaan mereka terhadap tumbuhan sejati.

Botany mengkaji semua aspek dari tanaman, dari yang terkecil dan berbentuk paling sederhana sampai yang terbesar dan paling kompleks, dari kajian tentang segala aspek tentang tanaman individu sampai interaksi kompleks dari berbagai anggota komunitas tanaman yang kompleks dengan lingkungan dan hewan.

II


PERKEMBANGAN SEJARAH

Karena proses peradaban berhenti pada bagian pengetahuan tanaman dan perkembangbiakannya, bisa dibilang bahwa pertama kali ilmu botani diterapkan pada perembangbiakan tanaman (sekitar 9000-7000 SM). Tidak sampai 2300 tahun lalu, bagaimanapun, manusia menjadi tertarik dengan tanaman untuk keperluan mereka sendiri. oleh karena itu, botani menjadi ilmu murni pada abad ke 4 SM oleh filosof Yunani Theophrastus, tulisannya mengenai klasifikasi, morfologi, dan reproduksi tanaman sanagt mempengaruhi disiplin ilmu ini sampai abad ke-17. tentu saja, botani modern mulai berkembang hanya sekitar abad-16, sebagian besar karena ditemukannya mikroskop (1590) dan pencetakan dengan tipe yang bisa bergerak (1440).

Orang Yunani percaya jika tanaman memperoleh makanan hanya dari tanah. Setelah abad ke-17, ilmuan Belgia yang bernama Jan Baptista van Helmont memperlihatkan bahwa, walaupun hanya air yang diberikan ke pot tanaman willow, tanaman itu mendapat kira-kira 75kg (165 lb), selain itu, tanahnya hanya berkutang 60g setelah periode 5 tahun. Demonstrasi ini membuktikan jika tanah mengkontribusikan hanya sebagian kecil dari berat tanaman. Di abad ke-18 kimiawan Inggris, Joseph Priestley mendemonstrasikan jika tanaman “menyembuhkan” udara yang kadar oksigen telah ditiadakan (dengan pembakaran lilin atau dengan pernapasan binatang), dan fisiolog Belanda, Jan Ingenhousz (1730-1799) memastikan observasi ini dengan memperlihatkan kalau cahaya dibutuhkan tanaman untuk mentembuhkan udara. Penelitian ini dan penelitian lain membentuk basis untuk fisiologi tanaman modern, yang merupakan cabang dari botani yang mempelajari fungsi dasar tanaman.

Air bergerak ke atas melewati kayu dan solutes bergerak ke bawah melewati batang tanaman telah dipelajari secara independen pada abad ke-17 oleh Marcello Malpighi dari Itali dan Nehemiah Grew dari Inggris. Fakta ini sekarang telah diketahui untuk seitar 300 tahun, tetapi baru dalam beberapa tahun terakhir telah disetujui teori yang menjelaskan pergerakan cairan dalam tanaman ini dikembangkan, menggunakan beragam jenis teknik penyaringan secara analitik.

III


PEMBELAJARAN KLASIK

Banyak percobaan dan eksperimen fotosintesis dan pergerakan air pada tanaman bisa dibuat tanpa pengetahuan tentang struktur, tetapi penjelasan tentang fenomena ini membutuhkan pengetahuan morfologi (ilmu dan interpretasi tentang bentuk tumbuhan, perkembangan, dan sejarah) dan anatomi (ilmu tentang jaringan tanaman, asal mereka dan hubungan antara satu dengan yang lain. Kesatuan alam tentang tanaman pertama kali diketahui oleh ilmuan Inggris Robert Hooke pada abad ke-17, ketika dia melakukan percobaan kalau cork bark terdiri dari sel-sel. Pada 1838 botanis Matthias Schleiden mengajukan kalau semua jaringan tanaman terdiri dari sel-sel; hal ini berkaitan dengan persamaan segala makhluk hidup dan meletakkan fondasi dalam perkembangan sitologi, ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi sel sebagai satuan individu daripada sebagai kumpulan jaringan. Ahli patologi erman, Rudolf Virchow menunjukkan pada tahun 1858 bahwa sel berasal dari sel-sel yang sebelumnya sudah ada, dalam hal ini kelangsungan ada diantara masa lalu dan masa kini dari makhluk hidup.

Beberapa penelitian tiddak hanya penting pada perkembangan dari fisiologi dan anatomi tanaman tetapi juga dalam perkembangan genetika, ilmu sains tentang keturunan, dan evolusi. Pada abad ke-19. botanjs Austria, Gregor Mendel, mengerjakan prinsip dasar dari genetika, menggunakan berbagai ercis kebun dan meneliti variasi pada bunga mereka dan penampakan vegetatif. Eksperimen hibridisasinya membutuhkan pengetahuan dari fungsi berbagai bagian pada bunga pada reproduksi, dan pengetahuan ini ditemukan dari eksperimen seorang botanis Belanda yang bernaman Rudolph Jacob Camerarius, yang menetapkan reproduksi seksual alami pada tumbuhan. Percobaan Mendel tidak diketahui sampai sekitar 1900; dalam jangka waktu tersebut, Charles Darwin menemukan teori evolusi (dalam bentuk modern bergantung pada prinsip genetika) tanpa pengetahuan dari pekerjaan Mendel. Darwin meneliti variasi dan perubahan dalam organisme melalui waktu, dan Mendel mengerjakan hukum pengaturan koleksi dan rekombinasi dari sifat-sifat yang berbeda. Sumber dari perbedaan dan perubahan tida diketahui, bagaimanapun, sampai botanis Belanda Hugo Marie de Vries meneliti penampilan spontan dari sifat-sifat baru dengan kata lain persilangan yang bisa diprediksi dari evening primroses dan diperkirakan kalau hal ini adalah hasi; dari perubahan, atau mutasi dalam gen.

Pengetahuan anatomi, genetika, dan evolusi telah sangat memajukan klasifikasi tumbuhan karena menyediakan basis rasional untuk subdivisi botani ini. Pada abad ke-17 naturalis Inggris John Ray membagi tumbuhan yakni tumbuhan tidak berbungan dan tumbuhan berbunga, dan tumbuhan berbunga ke dikotil dan monokotil. Pada abad ke-18 botanis Swedia Carolus Linnaeus, bagaimanapun, menemukan rangka kerja yang menjadi dasar klasifikasi modern dan sistem sederhana tentang nomenklatur yakni setiap tumbuhan diberi dua nama: nama pertama adalah genus dan nama kedua adalah spesies.

IV


BOTANI MASA KINI




tanaman fosil

Botani tidak bergantung pada rekaman fosil untuk informasi mengenai evolusi dan klasifikasi seperti yang dilakukaan zoologi, karena kelengkapan rekaman untuk tanaman jauh lebih sedikit dibandingkan dengan hewan. Meskipun begitu, paleobotani, ilmu yang mempelajari fosil tanaman, telah sangat berkontribusi dalam keseluruhan pemahaman dari evolusi moayoritas kelompok tumbuhan khususnya pemahaman tentang hubungan antar kelas biji-bijian tumbuhan. Tetapi masih menyisakan sangat banyak untuk dipelajari sebelum pertanyaan dasar seperti asal dari tanaman berbunga bisa dijawab.

Botanis—mereka yang bekerja pada ilmu tentang taumbuhan—menemppatkan diri mereka sendiri pada aktivitas-aktivitas yang luas. Banyak botanis yang berada di posisi akademik yang melibatkan merka pada bidang pengajaran dan kewajiban penelitian. Setelah itu mungkin mereka melibatkan diri pada pekerjaan laboratorium atau pekerjaan lapangan. Secara tepat, botani adalah ilmu sains murni yang mempelajari dengan memeriksa dasar alami dari tumbuhan. Banyak aspek dari botani, bagaimanapun, secara langsung telah membawa kemakmuran dan kemajuan pada hidup manusia, dan penerapan botani adalah bidang yang sangat penting. Bidang tersebut seperti perhutanan dan hortikultur sangat dekat dengan ilmu dasar botani, sebaliknya bidang lain seperti farmakologi dan agronomi tidak begitu berhubungan tetapi masih bergantung pada ilmu dasar dari pengetahuan botani.


Dikontribusikan oleh:
Marshall R. Crosby
Peter H. Raven

Ditranslet dari Microsoft encarta 2008